PEDOMAN JAMBORE PASRAMAN
TINGKAT NASIONAL V
TAHUN 2019
Pendahuluan
Pasraman merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan keagamaan formal dan non-formal yang dilaksanakan oleh masyarakat Hindu di seluruh Indonesia. Pasraman berfungsi mempersiapkan siswa (sisya pasraman) untuk menjadi anggota masyarakat yang memahami konsep ajaran dan filsafat agama serta mampu mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pasraman merupakan lembaga pendidikan keagamaan Hindu yang sangat penting peranannya dalam meningkatkan kualitas sradha dan bhakti peserta didik. Atas dasar logika berpikir tersebut maka pasraman harus benar-benar difungsikan semaksimal mungkin. Salah satu dari upaya tersebut adalah dengan senantiasa melibatkan pasraman dalam berbagai aktivitas nasional seperti Jambore Pasraman Tingkat Nasional.
Jambore Pasraman Tingkat Nasional ini sangat penting untuk dilakukan dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa (sisya pasraman) pasraman guna mewujudkan insan yang memiliki sradha dan bhakti, memiliki etika/normatika yang baik.
Berdasarkan realitas tersebut perlu diselenggarakan sebuah kegiatan berskala nasional yang disebut Jambore Pasraman Tingkat Nasional sebagai salah satu upaya untuk menata pendidikan keagamaan di masa depan yang lebih baik melalui pemahaman pendidikan secara komprehensif. Hal ini harus diartikan lebih luas ke arah pemikiran pengembangan bagi tata pelaksanaan pendidikan keagamaan baru. Pendidikan di dalam hal ini berarti proses pembangunan kepribadian, proses internalisasi, dan membangun insan yang religius-spiritual.
Kegiatan ini perlu terus digalakkan di tengah-tengah harapan agar pendidikan keagamaan Hindu yang saat ini menginginkan pola pendidikan yang seimbang antara fisik dan non-fisik, pengembangan olah pikir dan olah budhi, serta potensi-potensi lainnya, seperti musikalitas, kinestetik ataupun intrapersonal dan antarpribadi peserta didik. Pengembangan potensi peserta didik melalui berbagai bentuk kegiatan tersebut, mempunyai maksud yang tidak hanya berorientasi jangka pendek, tetapi jauh ke depan sebagai bekal bagi peserta didik setelah menamatkan pendidikannya.
Pelaksanaan Jambore Pasraman Tingkat Nasional merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan keagamaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik. Oleh karena itu maka pendidikan keagamaan Hindu di samping dilaksanakan secara klasikal di ruang-ruang belajar, juga harus dilakukan melalui berbagai aktivitas keagamaan, seperti pemantapan pelaksanaan persembahyangan Trisandhya dan Kramaning Sembah; melatih diri melalui keterampilan Yoga Asanas; melatih diri dengan menciptakan dan melantunkan lagu Kreasi Keagamaan Hindu, membuat dan mendeklamasikan puisi keagamaan; mengekpresikan konsep Hindu ke dalam cerita Keagamaan Hindu yang dapat menjadi teladan siswa (sisya pasraman) , dan melatih kebersamaan kekeluargaan melalui kegiatan Outbound, juga dengan membiasakan diri melafalkan doa-doa. Kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional ini bertujuan untuk menggali potensi, bakat, minat, dan keahlian dari peserta didik dengan olah pikir dan olah ekspresi, sehingga nantinya mampu menjadikan dirinya sebagai insan yang berwawasan luas, berdedikasi, cakap, dinamis, berintegritas tinggi, sradha dan bhakti serta bertanggungjawab.
Sebagaimana diketahui, bahwa pendidikan keagamaan Hindu yang dilaksanakan pada setiap Pasraman di Indonesia memiliki karakteristik yang sangat khas dan berbeda-beda. Kekhususan itu terletak pada pengaruh adat dan budaya keagamaan yang melandasinya. Karenanya, melalui Jambore Pasraman Tingkat Nasional ini maka diharapkan ajaran agama dapat diimplementasikan dan terkolaborasikan dengan adat dan budaya setempat. Konsep ideal ini membutuhkan wahana yang tepat, yaitu dengan merancang sebuah media yang mengakomodasikan seluruh kegiatan tersebut. Demikian kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional ini, tentu saja diharapkan akan banyak memberi manfaat yang berpengaruh pada kepribadian peserta. Para peserta didik diharapkan semakin dinamis, kreatif, dan inovatif dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasannya. Selain itu, melalui Jambore Pasraman Tingkat Nasional ini para peserta didik disediakan media untuk melakukan elaborasi terhadap isu dan tema-tema aktual, diberikan ruang yang memungkinkan adanya pembelajaran, dimana mereka dapat secara bebas dan terbuka berbagi pengalaman dengan para peserta didik Hindu dari seluruh Indonesia. Dengan demikian mereka dapat lebih bebas berekspresi untuk peningkatan wawasannya.
Nama Kegiatan
Nama kegiatan adalah ”Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019”.
Dasar Pelaksanaan
Pelaksanaan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019, berdasarkan:
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4255);
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2013 Nomor 71 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5410) ;
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 190/PMK.05/2012, tanggal 29 November 2012, tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49/PMK.02/2017 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2017;
Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Nomor .... Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Jambore Pasraman Tingkat Nasional VTahun 2019.
Tujuan
Tujuan penyelenggaraan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 ini, adalah untuk:
Meningkatkan sradha dan bhakti peserta didik;
Meningkatkan moral dan budi pekerti luhur;
Meningkatkan solidaritas, kebersamaan, dan kekeluargaan peserta didik;
Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI;
Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur seni dan budaya;
Menumbuhkan dan mengembangkan perilaku hidup sehat lahir bathin;
Meningkatkan kreativitas, keterampilan keagamaan serta sportivitas;
Menjadi media berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Tema
“Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019, sebagai wahana meningkatkan kepekaan dan solidaritas untuk kesadaran Generasi Muda Hindu dalam tanggung jawab membangun masa depan Bangsa”
F. Waktu Dan Tempat
Jambore Pasraman Tingkat Nasional V, diselenggarakan pada bulan Juli Tahun 2019, bertempat di Propinsi Bali.
Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019, meliputi beberapa kegiatan, antara lain:
Kegiatan Lomba, meliputi:
Lomba Puja Tri Sandhya;
Lomba Kramaning Sembah;
Lomba Pelafalan Doa sehari-hari (nitya puja);
Lomba Dharmawidya;
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu;
Lomba bercerita Keagamaan Hindu;
Lomba Yoga Asanas Putra;
Lomba Yoga Asanas Putri;
Lomba Outbound.
Pendalaman/Pembinaan, meliputi:
Yoga setiap pagi;
Persembahyangan (Tirta Yatra);
Renungan.
Peserta dan Official
Jumlah Peserta
Peserta Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 berjumlah 717 orang, dengan asal peserta dari:
Nanggroe Aceh Darusallam - 5 orang
Sumatra Utara - 22 orang
Lampung - 22 orang
Sumatra Selatan - 22 orang
Sumatra Barat - 22 orang
Bengkulu - 22 orang
Riau - 22 orang
Kepulauan Riau - 22 orang
Jambi - 22 orang
Bangka Belitung - 22 orang
D.I Yogyakarta - 22 orang
DKI Jakarta - 22 orang
Jawa Barat - 22 orang
Jawa Tengah - 22 orang
Jawa Timur - 22 orang
Banten - 22 orang
Kalimantan Timur - 22 orang
Kalimantan Barat - 22 orang
Kalimantan Selatan - 22 orang
Kalimantan Tengah - 22 orang
Sulawesi Selatan - 22 orang
Sulawesi Utara - 22 orang
Sulawesi Tengah - 22 orang
Sulawesi Tenggara - 22 orang
Sulawesi Barat - 22 orang
Gorontalo - 22 orang
Bali - 22 orang
Nusa Tenggara Barat - 22 orang
Nusa Tenggara Timur - 22 orang
Papua Barat - 22 orang
Papua - 22 orang
Maluku - 22 orang
Maluku Utara - 8 orang
Kalimantan Utara - 22 orang
Jumlah......... = 717 orang
2. Komposisi Peserta Lomba
Komposisi peserta dalam Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 ini, adalah:
Lomba Puja Tri Sandhya, pesertanya terdiri dari 1 (satu) regu, dengan jumlah peserta sebanyak 2 (dua) orang (putra-putra/putri-putri, atau putra-putri) Sekolah Dasar (SD);
Lomba Kramaning Sembah, pesertanya terdiri dari 1 (satu) regu, dengan jumlah peserta sebanyak 2 (dua) orang (putra-putra/putri-putri, atau putra-putri) dari Sekolah Menengah Pertama (SMP);
Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari, pesertanya terdiri dari 1 (satu) orang dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK) putra/putri;
Lomba Dharmawidya (Cerdas Cermat) pesertanya terdiri dari 1 (satu) regu, dengan jumlah peserta sebanyak 3 (tiga) orang (putra-putra/putri-putri, atau putra-putri) dari Tingkat SD, Tingkat SMP, dan Tingkat SMU/SMK
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu, pesertanya terdiri dari 1 (satu) orang dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK) putra/putri;
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu pesertanya terdiri dari 1 (satu) orang dari Sekolah Dasar (SD) putra/putri;
Lomba Yoga Asanas Putra, pesertanya terdiri dari 1 (satu) kelompok, dengan jumlah peserta sebanyak 3 (tiga) orang putra dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK);
Lomba Yoga Asanas Putri, pesertanya terdiri dari 1 (satu) kelompok, dengan jumlah peserta sebanyak 3 (tiga) orang putri dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK);
Lomba Outbound, diikuti oleh semua peserta.
Pembina/Offisial
Pembina/Offisial Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 ini terdiri dari pembina 1 orang dan 2 orang official untuk 9 cabang lomba, dengan jumlah sebagai berikut:
Nanggroe Aceh Darusallam - 1 orang
Sumatra Utara - 3 orang
Lampung - 3 orang
Sumatra Selatan - 3 orang
Sumatra Barat - 3 orang
Bengkulu - 3 orang
Riau - 3 orang
Kepulauan Riau - 3 orang
Jambi - 3 orang
Bangka Belitung - 3 orang
D.I Yogyakarta - 3 orang
DKI Jakarta - 3 orang
Jawa Barat - 3 orang
Jawa Tengah - 3 orang
Jawa Timur - 3 orang
Banten - 3 orang
Kalimantan Timur - 3 orang
Kalimantan Barat - 3 orang
Kalimantan Selatan - 3 orang
Kalimantan Tengah - 3 orang
Kalimantan Utara - 3 orang
Sulawesi Selatan - 3 orang
Sulawesi Utara - 3 orang
Sulawesi Tengah - 3 orang
Sulawesi Tenggara - 3 orang
Sulawesi Barat - 3 orang
Gorontalo - 3 orang
Bali - 3 orang
Nusa Tenggara Barat (NTB) - 3 orang
Nusa Tenggara Timur (NTT) - 3 orang
Papua Barat - 3 orang
Papua - 3 orang
Maluku - 3 orang
Maluku - 1 orang
Jumlah........ = 98 orang
Tim Juri
Tim Juri dalam kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 ini, disusun berdasarkan keahlian dan kompetensi dibidang masing-masing jenis lomba yang berasal dari :
Bali : 9 orang
DKI : 9 orang
NTB : 2 orang
Jawa Tengah : 4 orang
DI Yogyakarta : 2 orang
Jawa Timur : 2 orang
NTT : 1 orang
Sulawesi Selatan : 2 orang
Lampung : 2 orang
Jumlah : 33 orang
K. Panitia Penyelenggara
Panitia penyelenggara kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia.
Sumber Dana
Pelaksanaan kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 ini dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2019.
Ketentuan Lomba dan Tata Tertib
Untuk menjamin kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019, perlu adanya ketentuan lomba dan tata tertib pelaksanaannya.
Materi Perlombaan
Materi kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019, terdiri dari:
Lomba Puja Tri Sandhya;
Lomba Kramaning Sembah;
Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari;
Lomba Dharmawidya;
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu;
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu;
Lomba Yoga Asanas Putra;
Lomba Yoga Asanas Putri dan
Lomba Outbound.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019, terdiri dari :
Auditorium/Aula untuk acara pembukaan dan penutupan kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019,
Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Lomba
Lomba Puja Tri Sandhya:
Ruangan dan stage lomba;
Meja dan kursi juri;
Kursi peserta;
Sound system;
Dulang, canang sari dan dupa;
MC;
Handycam/kamera;
Petugas perekap nilai;
Kalkulator, bollpoint, pensil;
Blanko penilaian.
Lomba Kramaning Sembah:
Ruangan dan stage lomba
Meja dan kursi juri;
Kursi peserta;
Sound system;
Dulang canang sari dan dupa;
MC;
Handycam/kamera;
Petugas perekap nilai;
Kalkulator, bollpoint, pensil;
Blanko penilaian.
Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari:
Ruangan dan stage lomba
Meja dan kursi juri
Kursi Peserta
Sound system
Dulang, canang sari dan dupa
MC
Handycam/Kamera
Petugas perekap nilai
Kalkulator bollpoint, pesil
Blanko penilaian
Lomba Dharmawidya :
Ruangan dan stage lomba;
Meja kursi juri dan peserta;
Nametable Juri dan Peserta
Sound system;
Bell, lampu, dan klenongan
Dulang, canang sari dan dupa
MC;
Petugas perekap nilai
Kalkulator, bollpoint, pensil,
Papan tulis, spidol dan penghapus
Stop wotch/penanda waktu
Blanko penilaian
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu:
Ruangan dan stage lomba;
Meja dan kursi juri;
Kursi peserta;
Sound system;
MC;
Handycam/kamera;
Petugas perekap nilai;
Kalkulator, bollpoint, pensil;
Blanko penilaian.
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu:
Ruangan dan stage lomba ;
Meja dan kursi juri;
Kursi peserta;
Sound system;
MC;
Handycam/kamera;
Petugas perekap nilai;
Kalkulator, bollpoint, pensil;
Blanko penilaian.
Yoga Asanas Putra:
Ruangan;
Karpet
Meja dan kursi juri;
Sound system;
MC;
Handycam/kamera;
Petugas perekap nilai;
Kalkulator, bollpoint, pensil;
Blanko penilaian.
Yoga Asanas Putri:
Ruangan;
Karpet
Meja dan kursi juri;
Sound sistem;
MC;
Handycam/kamera;
Petugas perekap nilai;
Kalkulator, bollpoint, pensil;
Blanko penilaian.
Lomba Outbound
Sound siystem;
Handycam/kamera;
Kalkulator, bollpoint, pensil;
Blanko penilaian;
Lapangan yang luas
Stop watch/penanda waktu
Peralatan tanda jejak.
Property.
Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Pendalaman/Pembinaan:
Ruangan;
Sound sistem;
Instruktur Yoga
Petugas pendamping (panitia)
Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Sarasehan:
Ruangan;
Meja dan kursi narasumber dan moderator;
Kursi peserta;
Sound system;
CD Player
Laptop dan infokus;
MC;
Handycam/kamera;
Petugas pendamping.
Kendaraan Operasional
Akomodasi untuk Peserta, Dewan Juri, Official dan Panitia
Konsumsi Peserta, Dewan Juri, Official dan Panitia
Kesehatan/obat-obatan
Keamanan.
Property.
Acara Kegiatan
Adapun acara pada kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 ini, adalah:
Pawai/karnaval Kontingen Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019;
Upacara pembukaan;
Kegiatan Lomba Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019, yang meliputi:
a. Lomba Puja Tri Sandhya;
Lomba Kramaning Sembah;
Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari
Lomba Dharmawidya ;
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu;
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu;
Lomba Yoga Asanas Putra;
Lomba Yoga Asanas Putri;
Lomba Outbound.
Pedalaman/Pembinaan, yaitu:
Yoga (setiap pagi) ;
Persembahyangan (Tirta Yatra) ;
Renungan.
Sarasehan:
Evaluasi Kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019
Rencana Kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional VI Tahun 2021
Pameran
Upacara Penutupan
Kegiatan Tirtha Yatra
Kegiatan ini dilaksanakan dengan bersembahyang bersama ke Pura Besakih, Desa Besakih di Kabupaten Karangasem Bali
LAMPIRAN I: KETENTUAN LOMBA DAN TATA TERTIB JAMBORE PASRAMANTINGKAT NASIONALV TAHUN 2019
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian Istilah
Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 adalah pertemuan peserta didik Pasraman dari seluruh Indonesia;
Pelaksana adalah panitia penyelenggara kegiatan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI;
Peserta adalah para peserta Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 dari seluruh Provinsi di Indonesia yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI;
Dewan Juri adalah tim juri yang bertugas menilai dan menetapkan kejuaraan perlombaan Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019;
Pembina/official adalah pembimbing/pendamping peserta yang bertanggung jawab sejak persiapan sampai pelaksanaan dan kembalinya peserta sampai ke daerah masing-masing;
Naskah adalah materi yang terdiri dari:
Mantram Trisandhya, Kramaning Sembah, dan Puja Yoga disiapkan dalam buku pedoman;
Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu, Lomba Bercerita Keagamaan Hindu disiapkan oleh peserta dan hasil karya sendiri;
Technical meeting adalah pertemuan khusus sebelum acara lomba yang dihadiri oleh unsur: panitia inti (yang ditugaskan), dewan juri, pembina/official dari masing-masing provinsi/daerah;
Mantram Tri Sandhya adalah syair-syair/mantram yang ditulis dalam bahasa Sansekrta sesuai dengan keputusan Mahasabha PHDI VI Tahun 1991;
Kramaning Sembah adalah sembah yang dilakukan dalam beberapa tahapan pada saat melaksanakan persembahyangan bersama sesuai dengan keputusan Mahasabha PHDI VI Tahun 1991;
Pelafalan Doa Sehari-hari adalah Lomba Pelafalan Doa dengan melafalkan 7 macam doa yaitu: doa bangun tidur, doa mandi, doa makan, doa belajar , doa mohon kesembuhan (menjenguk orang sakit), doa kalau mendengar orang meninggal, dan doa menjelang tidur, serta terjemahan masing-masing doa;
Dharmawidya adalah Lomba pengetahuan tentang Dharma;
Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu adalah Lomba Puisi Keagamaan Hindu yang menggunakan bahasa Indonesia dan mengandung tema keagamaan Hindu;
Bercerita Keagamaan Hindu adalah Lomba cerita keagamaan Hindu yang mengandung makna, nilai-nilai atau tema keagamaan Hindu yang mempergunakan bahasa Indonesia;
Yoga Asanas adalah melaksanakan gerakan (asanas) sesuai dengan jenis asanas dalam yoga;
Outbound adalah kegiatan yang dilakukan secara berkelompok dan dilaksanakan di luar ruangan (alam terbuka) serta mengutamakan kreativitas, kerja sama, dan kebersamaan.
Pasal 2
Jenis Lomba
Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 adalah suatu kegiatan lomba antar peserta didik (Sisya) yang mengikuti Pendidikan Agama Hindu di Pasraman/Sekolah Minggu di seluruh Indonesia, yang meliputi :
Lomba Puja Tri Sandhya;
Lomba Kramaning Sembah;
Lomba Pelafalan Doa sehari-hari;
Lomba Dharmawidya;
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu;
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu;
Lomba Yoga Asanas Putra;
Lomba Yoga Asanas Putri;
Lomba Outbound.
BAB II
KETENTUAN PESERTA
Pasal 3
Peserta
(1) Peserta Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019 antar Pasraman di laksanakan di Propinsi Bali, terdiri dari siswa/siswi (sisya) Pasraman yang masih aktif sebagai peserta didik pada Pasraman di seluruh Indonesia, yang meliputi utusan dari :
Nanggro Aceh Darusallam - 5 orang
Sumatra Utara - 22 orang
Lampung - 22 orang
Sumatra Selatan - 22 orang
Sumatra Barat - 22 orang
Bengkulu - 22 orang
Riau - 22 orang
Kepulauan Riau - 22 orang
Jambi - 22 orang
Bangka Belitung - 22 orang
D.I Yogyakarta - 22 orang
DKI Jakarta - 22 orang
Jawa Barat - 22 orang
Jawa Tengah - 22 orang
Jawa Timur - 22 orang
Banten - 22 orang
Kalimantan Timur - 22 orang
Kalimantan Barat - 22orang
Kalimantan Selatan - 22 orang
Kalimantan Tengah - 22 orang
Kalimantan Utara - 22 orang
Sulawesi Selatan - 22 orang
Sulawesi Utara - 22 orang
Sulawesi Tengah - 22 orang
Sulawesi Tenggara - 22 orang
Sulawesi Barat - 22 orang
Gorontalo - 22 orang
Bali - 22 orang
Nusa Tenggara Barat - 22 orang
Nusa Tenggara Timur - 22 orang
Papua Barat - 22 orang
Papua - 22 orang
Maluku - 22 orang
Maluku Utara - 8 orang
Jumlah.............. = 717 orang
(2) Kontingen daerah yang tidak dapat mengirim peserta sesuai dengan jumlah perlombaan, tidak diperkenankan untuk menambah official/penggembira sebagai pengganti peserta lomba.
Pasal 4
Pakaian Peserta Lomba
Pada acara pembukaan, masing-masing daerah mengenakan pakaian seragam kontingen;
Pada acara penutupan, peserta menggunakan baju batik yang telah dibagikan dari panitia;
Pada Acara Lomba peserta menggunakan baju kaos yang telah dibagikan dari panitia
Pada acara Pawai/karnaval, masing-masing daerah mengenakan pakaian daerah dan menyiapkan acara pementasan di panggung kehormatan (± 2 menit).
Pasal 5
Persyaratan Peserta Lomba
Peserta Lomba Puja Tri Sandhya, diikuti oleh siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat Sekolah Dasar (SD), dengan menampilkan 1 (satu) kelompok yang terdiri dari 2(dua) orang putra/putri;
Peserta Lomba Kramaning Sembah, diikuti oleh siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat Sekolah menengah Pertama (SMP), dengan menampilkan 1 (satu) kelompok yang terdiri dari 2 (dua) orang putra/putri;
Peserta Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari, diikuti oleh siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK), dengan menampilkan 1 (satu) orang putra/putri;
Peserta Lomba Dharmawidya,(cerdas cermat) beregu, diikuti oleh siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat Sekolah Dasar (SD), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK), dengan menampilkan 1 (satu) kelompok terdiri dari 3 (tiga) orang putra/putri, dibuktikan dengan membawa Identitas diri berupa photocopy Kartu Pelajar dan Buku Raport terakhir;
Peserta Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu, diikuti oleh siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat Sekolah menengah Pertama (SMP) dan atau Sekolah Menengah Umu (SMU/SMK), menampilkan 1 (satu) orang putra/putri;
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu, diikuti oleh siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat Sekolah Dasar menampilkan 1 (satu) orang putra/putri;
Peserta Lomba Yoga Asanas Putra, diikuti oleh siswa (sisya) Pasraman tingkat Sekolah menengah Pertama (SMP)/dan atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK), dengan menampilkan 1 (satu) kelompok yang terdiri dari 3 (tiga) orang putra;
Peserta Lomba Yoga Asanas Putri, diikuti oleh siswi (sisya) Pasraman tingkat Sekolah menengah Pertama (SMP)/dan atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK), dengan menampilkan 1 (satu) kelompok yang terdiri dari 3 (tiga) orang putri;
Peserta Lomba Outbound, diikuti oleh seluruh peserta Jambore Pasraman Tingkat Nasional V Tahun 2019.
Pasal 6
Kehadiran Peserta di Lokasi Lomba
Sebelum perlombaan dimulai peserta harus sudah mendaftarkan diri kepada panitia penyelenggara sesuai dengan jenis lomba yang akan diikuti;
Sebelum perlombaan dimulai peserta lomba harus menyerahkan naskah untuk Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu, Lomba Bercerita Keagamaan Hindu paling lambat pada saat technical meeting;
Peserta diharapkan hadir 15 (lima belas) menit sebelum lomba dimulai, pada saat pelaksanaan lomba diadakan pemanggilan 3 (tiga) kali kalau tidak ada di tempat lomba maka peserta diundurkan tampilnya dalam lomba;
Selama lomba berlangsung seluruh peserta tidak diperkenankan meninggalkan tempat lomba.
Pasal 7
Teknik Lomba
Setiap peserta lomba memiliki nomor tampil dari hasil pengundian;
Materi Lomba Puja Tri Sandhya, dibawakan dengan cara hafalan sesuai dengan teks Mantram Tri Sandhya (hasil Mahasabha PHDI VI);
Materi Lomba Kramaning Sembah, dibawakan dengan cara hafalan sesuai dengan teks Mantram Kramaning Sembah (hasil Mahasabha PHDI VI);
Lomba Pelafalan Doa sehari-hari dibawakan dengan cara hafalan;
Lomba Dharmawidya (cerdas cermat) beregu dibawakan dalam bentuk tanya jawab;
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu dibawakan dengan membaca teks;
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu dibawakan secara hafalan;
Lomba Yoga Asanas putra dan putri ditampilkan dalam bentuk:
Puja Yoga (Gayatri Mantra, Mrtyunjaya Mantra, Maha Mrtyunjaya Mantra);
Pavana Muktasana (peregangan);
Surya Namaskara/Chandra Namaskara (Pemanasan);
Asanas/Pose Sikap Tubuh + kombinasi gerakan;
Relaksasi (Savasana).
Outbound dilaksanakan di lapangan terbuka berupa petualangan, olah kreativitas, ketangkasan, kerja sama, kebersamaan/kekompakan, kecepatan/ketepatan waktu, kecermatan, dan konsentrasi.
Pasal 8
Pembina dan Official
Setiap kontingen dipimpin oleh seorang pembina yang bertanggung jawab sejak persiapan, pelaksanaan, mengikuti perlombaan, dan sampai kembalinya ke daerah masing-masing.
Official adalah orang yang bertanggung jawab langsung dalam pelaksanaan lomba, dimana setiap orang mengkoordinir 2 (dua) jenis lomba. Dalam setiap pelaksanaan lomba oficial bertugas:
Mendaftarkan peserta sekaligus menyelesaikan administrasi;
Mengikuti Technical Meeting;
Mengurus konsumsi dan penginapannya;
Mengurus segala perlengkapan yang diperlukan;
Menghubungi/berkoordinasi dengan pihak panitia sesuai dengan kebutuhannya;
Ikut menjaga ketertiban dan kelancaran pelaksanaan lomba dan tidak mempengaruhi peserta ketika bertanding.
Di samping official yang tercantum dalam ayat 2 pasal 8, ditunjuk satu orang official khusus bertanggung jawab dalam tata rias.
Pasal 9
Penetapan Pemenang dan Hadiah
Penetapan pemenang untuk masing-masing jenis lomba ditentukan berdasarkan pengumpulan jumlah nilai terbanyak yang berhasil diperoleh dengan urutan pemenang/juara ditetapkan sebagai berikut:
Lomba Puja Tri Sandhya:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
Lomba Kramaning Sembah:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
Lomba Dharmawidya (cerdas cermat) beregu Tingkat SD
Juara I
Juara II
Juara III
Lomba Dharmawidya (cerdas cermat) beregu Tingkat SMP
Juara I
Juara II
Juara III
Lomba Dharma widya (cerdas cermat) beregu Tingkat SMU/SMK
Juara I
Juara II
Juara III
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
Lomba Yoga Asanas Putra:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
Lomba Yoga Asanas Putri:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
Lomba Outbound:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
(2) Juara Umum diberikan kepada kontingen yang meraih Juara I terbanyak dari seluruh lomba. Jika jumlah Juara I terbanyak sama, maka ditentukan oleh peraihan Juara II terbanyak, demikian seterusnya.
Pasal 10
Pakaian dan Atribut
Pada acara Pembukaan para peserta menggunakan pakaian seragam kontingen, dan pada saat Penutupan menggunakan baju Batik seragam yang dibagikan oleh panitia.
Pada waktu lomba para peserta menggunakan pakaian sesuai dengan jenis lomba yang diikuti, yakni:
Peserta Lomba Puja Tri Sandhya, berpakaian sembahyang;
Peserta Lomba Kramaning Sembah, berpakaian sembahyang;
Peserta Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari berpakaian sembahyang;
Peserta Lomba Dharmawidya, berpakaian seragam daerah masing-masing;
Peserta Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu, menggunakan pakaian adat daerah masing-masing;
Peserta Lomba Bercerita Keagamaan Hindu, berpakaian sesuai dengan tema cerita;
Peserta Lomba Yoga Asanas Putra/Putri, masing-masing berpakaian olah raga, tanpa identitas dan perhiasan/assesoris;
Peserta Lomba Outbound, menggunakan pakaian seragam olah raga (baju kaos yang dibagikan oleh panitia)
Pasal 11
Lomba Puja Tri Sandhya
Peserta lomba Puja Tri Sandhya adalah satu kelompok peserta yang anggotanya terdiri dari 2 (dua) orang dari unsur siswa/siswi (sisya) Pasraman Sekolah Dasar (SD) Pasraman masing-masing.
Teks Mantram Puja Tri Sandhya, terlampir.
Peserta Lomba Mantram Puja Tri Sandhya dinilai oleh tim juri sesuai dengan kriteria penilaian yang tercantum dalam pedoman lomba.
Durasi waktu tampil 5 sampai dengan 10 menit.
Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
Kriteria penilaian lomba Mantram Puja Tri Sandhya, sebagai berikut:
NO.
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT
NILAI
TOTAL
1.
2.
3.
4.
Penampilan:
Pakaian (bersih, sopan, rapi, pantas)
Sikap badan (tangan, duduk)
Suara / vocal / Sruti
Ucapan:
Intonasi
Ketepatan dalam pemenggalan suku kata
Ketepatan Urutan
Penjiwaan
15
25
40
20
JUMLAH
100
Nilai Akhir Lomba Mantram PujaTri Sandhya = Jumlah Nilai X Bobot = …
Pasal 12
Lomba Kramaning Sembah
Peserta lomba Kramaning Sembah adalah satu kelompok peserta yang anggotanya terdiri dari 2 (dua) orang dari unsur siswa/siswi (sisya) Pasraman Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pasraman masing-masing (umur 12 th-16 th).
Penentuan pasangan (Putra Putra, Putri Putri atau Putra Putri).
Naskah Kramaning Sembah, terlampir.
Durasi waktu tampil 10 sampai dengan 15 menit.
Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
Kriteria penilaian lomba Kramaning Sembah, sebagai berikut :
NO
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT
NILAI
TOTAL
1.
2.
3.
4.
Penampilan:
Keserasian pakaian
Keserasian Gerak dan keserasian Sikap Badan*
Suara /Vocal /Sruti
Wirama
Suara meliputi: Udatta/ svara Angkusprana (suara kerongkongan), Anudatta/svara madya (suara langit-langit) dan Svaritta/svara nantya (suara bibir dan lidah).
Ketepatan Ucapan:
Lafal sesuai dengan daerah masing-masing.
Penjiwaan (wirasa): ekspresi mimik dan ekspresi penjiwaan
15
30
30
25
JUMLAH
100
Nilai Akhir Lomba Kramaning Sembah = Jumlah Nilai X Bobot = ……
*) Yang dimaksud Sikap Badan:
Sikap duduk, proses memasuki panggung, sembahyang dan meninggalkan panggung.
Pasal 13
Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari
Peserta Lomba Pelafalan Doa sehari-hari, adalah satu (1) orang siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat sekolah Menengah Pertama (SMP) dan/atau Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK) yang berasal dari Pasraman masing-masing daerah.
Peserta menggunakan pakaian adat daerah masing-masing (bersih, rapi, sopan, pantas).
Jenis Doa yang dilafalkan 7 macam doa yaitu: doa bangun tidur, doa mandi, doa makan, doa belajar, doa mohon kesembuhan (menjenguk orang sakit), doa kalau mendengar orang meninggal, dan doa menjelang tidur; serta terjemahan masing-masing doa.
Durasi waktu tampil 10 sampai dengan 15 menit.
Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
Sebelum Lomba Melafalkan Doa, peserta wajib menyerahkan naskah/teks doa yang dilafalkan kepada Juri.
Sebelum melafalkan doa, peserta menyebutkan jenis doa yang dilafalkan.
Kriteria Penilaian Lomba Pelafalan Doa, sebagai berikut:
No.
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT
NILAI
TOTAL
1.
Penampilan:
Pakaian
Keserasian Gerak (gesture)
5
5
2.
Jumlah Doa yang dilafalkan
25
3.
Keindahan Penyampaian:
Tone/Nada/Irama
Intensi (intention)
Mimik (Mime)
Ekspresi
10
5
5
5
4.
Ketepatan Pengucapan (bunyi)
a.Vokal
b.Pemenggalan kata
15
15
5.
Penjiwaan
10
JUMLAH
100
Nilai Akhir Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari = Jumlah Nilai X Bobot = …
Pasal 14
Lomba (Dharmawidya)
Peserta Lomba, Dharmawidya (cerdas cermat) beregu tingkat sekola Dasar (SD), Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), tingkat sekolah Menengah Umum (SMU/SMK) masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang adalah utusan dari siswa/siswi (sisya) Pasraman Daerah masing-masing.
Naskah soal untuk tingkat Sekolah Dasar disusun berdasarkan materi kurikulum SD ditambah materi agama secara umum.
Naskah soal untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) disusun berdasarkan materi kurikulum SMP ditambah materi agama secara umum.
Naskah soal untuk tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK) disusun berdasarkan materi kurikulum SMU/SMK ditambah materi agama secraa umum.
Naskah soal disiapkan panitia untuk babak penyisihan, babak perempat final, babak semifinal dan babak final.
Naskah soal dimasukkan dalam amplop, dipilih oleh wakil regu yang dipanggil sesaat sebelum menjawab soal, terutama untuk soal wajib, sedangkan untuk soal rebutan dipilih oleh juri.
Materi lomba menyangkut materi pokok (pengetahuan agama) 70% dan materi penunjang 30%.
Materi disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda dan isian (menjawab), jumlah soal masing-masing amplop terdiri dari:
Tingkat SD
Pada babak penyisihan dan perempat final soal wajib 5 (lima) butir soal, soal rebutan terdiri dari 8 (delapan) butir soal.
Babak semifinal dan final soal wajib 5 (lima) butir soal, soal rebutan terdiri dari 10 (sepuluh) butir soal.
Tingkat SMP
Pada babak penyisihan dan perempat final soal wajib 6 (enam) butir soal, soal rebutan terdiri dari 10 (sepuluh) butir soal.
Babak semifinal dan final soal wajib 8 (delapan) butir soal, soal rebutan terdiri dari 15 (lima belas) butir soal.
Tingkat SMU/SMK
Pada babak penyisihan dan perempat final soal wajib 18 (delapan) butir soal, soal rebutan terdiri dari 10 (sepuluh) butir soal.
Babak semifinal dan final soal wajib 10 (sepuluh) butir soal, soal rebutan terdiri dari 15 (lima belas) butir soal.
Interval waktu menjawab soal setelah soal selesai dibacakan hanya 3 (tiga) detik.
Untuk soal wajib dijawab oleh regu bersangkutan dan tidak dialihkan.
Untuk soal rebutan diperebutkan oleh semua regu yang sedang bertanding dengan nilai 100 (seratus) untuk jawaban yang benar dan jika jawaban salah nilai dikurangi 50 (lima puluh). Soal rebutan tidak dialihkan lagi.
Babak penyisihan diikuti oleh semua regu wakil dari masing-masing provinsi. Babak perempat final diikuti 16 (enam belas) regu yang memperoleh nilai paling besar pada babak penyisihan, babak semifinal diikuti oleh 8 (delapan) regu yang memperoleh nilai paling besar pada babak perempat final, dan babak final diikuti oleh 4 (empat) regu yang nilainya paling besar pada babak semifinal. Juara keempat pada babak final menjadi juara harapan 1, sedangkan 2 (dua) regu pada babak semifinal yang memperoleh nilai terbesar keluar sebagai juara harapan 2 dan juara harapan 3.
Jika pada akhir babak penyisihan, babak perempat final dan babak semifinal terdapat 2, 3 atau lebih regu memperoleh nilai tertinggi sama untuk maju ke babak berikutnya kepada regu bersangkutan diberikan soal rebutan paling banyak 5 (lima) butir soal.
Setiap babak (penyisihan, perempat final, semifinal dan final) diadakan undian untuk menentukan posisi atau tempat.
Regu yang memperoleh nilai tertinggi pada babak final dinyatakan sebagai pemenang.
Pemenang 1, 2 dan 3 diberikan piagam, piala dan hadiah berupa uang pembinaan yang jumlahnya ditentukan dalam anggaran yang tersedia.
Hal-hal lain yang dianggap perlu namun belum tercantum dalam pedoman ini akan ditentukan kemudian oleh panitia penyelenggara atau tim pelaksana.
Rentang penilaian antara 0 sampai dengan 100.
Pasal 15
Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu
Peserta Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu adalah 1 (satu) orang utusan dari siswa/siswi (sisya) Pasraman Tingkat sekolah Menengah Pertama (SMP) / dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) Pasraman masing-masing daerah.
Peserta Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu menyerahkan hasil ciptaannya kepada panitia paling lambat pada saat technical meeting (rangkap 4).
Peserta Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu menampilkan hasil karya ciptaannya sendiri.
Peserta Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu pada saat membawakan puisinya menggunakan pakaian adat daerah masing-masing.
Durasi waktu tampil 5 sampai dengan 10 menit.
Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
Kriteria penilaian Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu sebagai berikut:
NO
KRITERIA YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
TOTAL
1
NASKAH PUISI: (Kandungan unsur keagamaan, ritma, diksi, teknik bahasa figuratif)
25
2
PENAMPILAN: (Etika, Estetika/Pakaian)
15
3
VOKAL: (Kekuatan/ketepatan ucapan, variasi bunyi, nada)
30
4
PENGHAYATAN: (Ekspresi, Mimik, Gerak)
20
5
KETEPATAN WAKTU
10
JUMLAH
100
Catatan:
Total nilai: Bobot X Nilai
Interval nilai: 60-100
Pasal 16
Lomba Bercerita Keagamaan Hindu
Peserta Lomba Bercerita Keagamaan Hindu adalah 1 (satu) orang utusan dari siswa/siswi (sisya) Pasraman tingkat Sekolah Dasar dari Pasraman masing-masing daerah.
Peserta Lomba Bercerita Keagamaan Hindu, menyerahkan naskah cerita kepada panitia paling lambat pada saat technical meeting ( rangkap 4). Naskah diketik rapi spasi 1,5 hurup Time New Roman sebanyak 3-4 halaman dan disebutkan sumber naskah ceritanya.
Naskah Lomba Bercerita Keagamaan Hindu mengacu pada Itihasa dan Purana dengan kemasan pesan saat ini.
Peserta Lomba Bercerita Keagamaan Hindu pada saat penampilan menggunakan pakaian menyesuaikan dengan tema cerita dan atau yang rapi, sopan, pantas.
Durasi waktu tampil 5 sampai dengan 10 menit.
Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
Kriteria penilaian Lomba Bercerita Keagamaan Hindu, sebagai berikut:
NO.
KRITERIA YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
TOTAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Naskah Cerita
a. Kandungan unsur Keagamaan
b. Alur Cerita.
Penampilan
Pakaian
Sikap
Bahasa dan Vokalisasi
a.Ragam Bahasa
b. Vokal
Kemampuan Penguasaan Audien
Penghayatan
Ekspresi/ Penjiwaan
Mimik
Gerak
Ketepatan waktu
10
10
5
10
10
10
20
10
5
5
5
JUMLAH
100
Nilai Akhir Lomba Bercerita Keagamaan Hindu = Jumlah Nilai X Bobot = ….
Pasal 17
Lomba Yoga Asanas Putra
Peserta Lomba Yoga Asanas Putra adalah satu kelompok peserta yang anggotanya terdiri dari 3 (tiga) orang dari unsur siswa (sisya pasraman) Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK) Pasraman masing-masing daerah.
Gerakan Lomba Yoga Asanas Putra terdiri dari:
Puja Yoga, (Gayatri Mantra, Mrtyunjaya Mantra, Maha Mrtyunjaya Mantra dan Guru Mantra), teks terlampir.
Pavana Muktasana (peregangan meliputi seluruh organ tubuh).
Surya Namaskara dan Chandra Namaskara (Pemanasan).
Asanas/Pose Sikap Tubuh (meliputi gerakan berdiri, duduk, dan berbaring), kolaburasi gerakan.
Pada poin (b,c,d, dan f) diikuti narasi dari salah satu peserta lomba, kecuali pada saat gerakan pose sikap tubuh berdiri, duduk dan berbaring tidak diikuti narasi).
Relaksasi (Savasana).
Puja penutup.
(3).Peserta lomba Yoga Asanas Putra menampilkan peragaannya sesuai dengan ketetapan, kemantapan, dan ketahanan dalam gerakan Yoga Asanas.
(4).Peserta Lomba Yoga Asanas Putra menggunakan pakaian tanpa identitas dan perhiasan dengan mempertimbangkan pakaian yang sopan, bersih, rapi dan pantas.
(5) Peserta boleh menggunakan musikpengiring (musik di luar penilaian) dan disiapkan oleh peserta masing-masing.
(6) Durasi waktu tampil 25 sampai dengan 30 menit.
(7) Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
(8) Peserta menyerahkan DVD materi lomba dalam bentuk video (gerakan dan narasi).
(7) Kriteria penilaian, sebagai berikut:
NO.
KRITERIA YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
TOTAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penampilan
Ketepatan gerakan
Kelenturan tubuh
Ekspresi
Isi Narasi
Estetika Kolaburasi
Ketepatan waktu
10
35
20
10
10
10
5
JUMLAH
100
Nilai Akhir Lomba Yoga Asanas Putra = Jumlah Nilai X Bobot = ………….
Pasal 18
Lomba Yoga Asanas Putri
Peserta Lomba Yoga Asanas Putri adalah satu kelompok peserta yang anggotanya terdiri dari 3 (tiga) orang dari unsur siswi (Sisya Pasrama) Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK) Pasraman masing-masing daerah.
Gerakan Lomba Yoga Asanas Putri terdiri dari :
Puja Yoga, (Gayatri Mantra, Mrtyunjaya Mantra, Maha Mrtyunjaya Mantra dan Guru Mantra), teks terlampir.
Pavana Muktasana (peregangan meliputi seluruh organ tubuh).
Surya Namaskara dan Chandra Namaskara (Pemanasan).
Asanas/Pose Sikap Tubuh (meliputi gerakan berdiri, duduk, dan berbaring), kolaborasi gerakan.
Pada poin (b, c, d, dan f) diikuti narasi salah satu peserta lomba, kecuali pada saat gerakan pose sikap tubuh berdiri, duduk dan berbaring tidak diikuti narasi)
Relaksasi (Savasana).
Puja penutup.
Peserta lomba Yoga Asanas Putri menampilkan peragaannya sesuai dengan ketetapan, kemantapan, dan ketahanan dalam gerakan Yoga Asanas.
Peserta Lomba Yoga Asanas Putri menggunakan pakaian tanpa identitas dan perhiasan dengan mempertimbangkan pakaian yang sopan, bersih, rapi, dan pantas.
Peserta boleh menggunakan musik pengiring (musik di luar penilaian) dan disiapkan oleh peserta masing-masing).
Durasi waktu tampil 25 sampai dengan 30 menit.
Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
Peserta meneyerahkan DVD materi lomba dalam bentuk video (gerakan dan narasi).
Kriteria penilaian, sebagai berikut:
NO.
KRITERIA YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
TOTAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penampilan
Ketepatan gerakan
Kelenturan tubuh
Ekspresi
Isi Narasi
Estettika Kolaburasi
Ketepatan waktu
10
35
20
10
10
10
5
JUMLAH
100
Nilai Akhir Lomba Yoga Asanas Putri = Jumlah Nilai X Bobot = ………….
Pasal 19
Lomba Outbond
Peserta Lomba Outbond adalah kontingen yang mengirim peserta minimal 8 orang (kecuali peserta dari Nanggroe Aceh Darussalam)
Peserta Lomba Outbond memakai pakaian olah raga.
Jenis materi disiapkan oleh panitia.
Durasi waktu tampil 5 sampai dengan 10 menit.
Rentang penilaian antara 60 sampai dengan 100.
Kriteria penilaian Lomba Out Bond, sebagai berikut:
Nilai Akhir Lomba Outbond = Jumlah rentang Nilai seluruhnya (4 kriteria)
Pengertian Outbond
Kegiatan yang dilakukan secara berkelompok dan dilaksanakan di luar ruangan (alam terbuka)
Tujuan
Untuk lebih mencintai alam, memahami simbul-simbul keagamaan
Untuk melatih kerja sama/kekompakan
Untuk melatih ketangkasan, kecermatan
Untuk memciptakan keceriaan/ kegembiraan
Untuk menjalin rasa persaudaraan
Untuk melatih fisik
Jenis Permainan yang diusulkan
NO
JENIS LOMBA
WAKTU
1
Memahami simbul padmasana untuk mengawali lomba
2 menit
2
Menanam Pohon dengan memberikan pertanyaan soal-soal keagamaan
3 menit
3
Memindahkan bola pingpong dengan benang
3 menit
4
Menampung air dengan selang berlobang
5 menit
5
Permainan kuda buta untuk memindahkan bendera
5 menit
6
Yel-yel Kelompok bernuansa agama
2 menit
NO.
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT
NILAI
TOTAL
1.
2.
3.
4.
5.
Ketaatan dan Pemahaman Agama
Kerjasama / Kekompakan
Ketepatan waktu / kecepatan
Ketangkasan / kecermatan
Keceriaan (Happy Fans)/Yel-yel bernuansa agama
10
30
20
25
15
JUMLAH
100
Nilai Akhir Lomba Outbond= Jumlah rentang Nilai seluruhnya (5 kriteria).
LAMPIRAN II : NASKAH LOMBA JAMBORE PASRAMAN TINGKAT NASIONAL V TAHUN 2019 DI PROPINSI BALI
MANTRAM TRISANDHYA (HASIL MAHASABHA PHDI VI)
Pendahuluan
Memuja Tuhan dengan kata-kata umumnya dilaksanakan dengan sembahyang. Salah satu diantaranya adalah dengan sembahyang setiap hari. Umat Hindu sembahyang tiga kali sehari, yaitu pagi, siang dan malam hari. Sembahyang ini disebut sembahyang Tri Sandhya. Mantram yang dipergunakanpun disebut mantram Tri Sandhya pula. Mantram ini ditulis dalam bahasa Sanskerta.
Melaksanakan sembahyang Tri Sandhya dapat dilaksanakan dengan duduk bersila, duduk bersimpuh atau berdiri tegak sesuai dengan tempat yang tersedia. Sikap duduk bersila disebut Padmasana, sikap duduk bersimpuh disebut Bajrāsana dan sikap berdiri disebut Padāsana. Setelah sikap badan itu baik, dilanjutkan dengan Pranayama. Pranayama artinya mengatur jalannya nafas. Manfaatnya untuk menenangkan pikiran dan mendiamkan badan mengikuti jalannya pikiran. Apabila pikiran dan badan sudah tenang maka barulah mulai sembahyang.
Sikap tangan waktu sembahyang adalah sikap amusti karana . Mata memandang ujung hidung dan pikiran ditujukan kepada Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Sabda, bayu dan idep harus disatukan.
Urut-Urutan Sikap
Ketika peserta dipanggil memasuki ruangan peserta belum dinilai, peserta akan dinilai setelah mengambil sikap asana.
Urut-urutan sikap mantram Tri Sandhya adalah :
Asana, dengan mantram (diucapkan):
Om Prasada sthiti sarira Śiva suci nirmalaya namah svāhā
Pranayama, dengan mantram (diucapkan dalam hati) :
(menarik nafas/Puraka) : Om Ang namah;
(menahan nafas/Kumbaka) : Om Ung namah;
(mengeluarkan nafas/Recaka) : Om Mang namah.
Karasoddhana (membersihkan tangan), dengan mantram :
Tangan kanan : Om śuddha mām svāhā
Tangan kiri : Om ati śuddha mām svāhā
Sikap Amustikarana (disebutkan).
Puja Trisandya, mulai (diucapkan).
Mantram Tri Sandhya
Om Om Om Bhūr bhuvah svah
tat savītur varenyam
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo nah pracodayāt.
Om Nārāyana evedam sarvam
yad bhūtam yac ca bhavyam
niskalanko niranjano
nirvikalpo nirākhyātah
śuddho deva eko
Nārayano na dvitīyo‘sti kaścit.
Om Tvam Śivah tvam Māhadevah
Īśvarah Parameśvarah
Brahmā Visnuśca Rudraśca
Purusah parikīrtitah
Om Pāpo ’ham pāpa karmāham
pāpātmā pāpasambhavah
trāhi mām pundarīkāksa
sabāhyābhyantarah śucih.
Om Ksamasva mām Mahādeva
sarvaprani hitankara
mām moca sarva pāpebhyah
pālayasva Sadāśiva.
Om Ksāntavyah kāyiko dosah
ksāntavyo vāciko mama
ksāntavyo manaso dosah
tat pramādāt ksamasva mām
Om Śāntih Śāntih Śāntih, Om
KRAMANING SEMBAH (HASIL MAHASABHA PHDI VI)
Persiapan Sembahyang
Persiapan sembahyang meliputi persiapan lahir dan persiapan bathin. Persiapan lahir meliputi sikap duduk yang baik, pengaturan nafas dan sikap tangan. Termasuk dalam persiapan lahir pula adalah sarana penunjang sembahyang seperti pakaian, bunga dan dupa. Sedangkan persiapan bathin adalah ketenangan dan kesucian pikiran. Langkah-langkah persiapan dan sarana-sarana sembahyang adalah sebagai berikut :
Asuci laksana :
Membersihkan badan dengan mandi, karena kebersihan badan dan kesucian lahir mempengaruhi ketenangan hati.
Pakaian :
Pakaian waktu sembahyang supaya diusahakan pakaian yang bersih dan tidak mengganggu ketenangan pikiran. Pakaian yang ketat atau longgar dan warna yang mencolok hendaknya dihindari supaya tidak menarik perhatian orang.
Bunga dan kuwangen
Bunga dan kuwangen adalah lambang kesucian. Penggunaan bunga supaya diusahakan bunga yang segar, bersih dan harum. Jika dalam persembahyangan tidak ada kuwangen dapat diganti dengan bunga
Dupa
Apinya dupa adalah simbul Sanghyang Agni, yaitu sakti dan pengantar sembah kepada Tuhan Yang Maha Esa (Hyang Widhi). Setiap yajňa dan pemujaan tidak luput dari penggunaan api. Hendaknya dupa di taruh sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan lingkungan.
Tempat duduk
Tempat duduk hendaknya diusahakan tempat duduk yang tidak mengganggu ketenangan untuk sembahyang. Arah duduk adalah menghadap pelinggih. Setelah persembahyangan selesai usahakan berdiri dengan rapi dan sopan sehingga tidak mengganggu orang yang masih duduk sembahyang.
Sikap duduk
Sikap duduk dapat dipilih sesuai dengan tempat dan keadaan serta tidak mengganggu ketenangan hati. Sikap duduk yang untuk pria adalah sikap duduk bersila dan badan tegak lurus. Sikap ini disebut Padmāsana. Sikap duduk bagi wanita adalah sikap Bajrāsana, yaitu sikap duduk bersimpuh dengan dua tumit kaki diduduki. Dengan sikap ini badan menjadi tegak lurus. Kedua sikap ini sangat baik untuk menenangkan pikiran.
Sikap tangan
Sikap tangan yang baik pada waktu Kramaning Sembah adalah ”cakuping kara kalih”, yaitu kedua telapak tangan dicakupkan rapat berbentuk Padma Kuncup
dan diletakkan di atas kepala, denganujung jari berada pada posisi 12 (dua belas) jari di atas ubun-ubunm (rwawelas angguli saking Siwadwara). Bunga atau kewangen dijepit pada ujung jari.
h. Urutan-urutan Sembah
Sembah Puyung / tangan kosong:
Mantram:
OM ātma tatvātmāśoddha mām svāhā
Sembah kehadapan Tuhan sebagai Sanghyang Aditya:
Mantram:
OmĀditisyāpara jyoti
rakta teja namo’stute
svetapankaja madhyastha
bhāskarāya namo’stute.
Sarana: bunga
Sembah kepada Tuhan sebagai Ista Devata:
Mantram:
Om nama deva adhisthanāya,
sarva vyāpi vai śivāya,
padmāsana ekapratisthàya,
ardhanareśvaryai namo’ namah.
Sarana: kawangen/bunga
Sembah kepada Tuhan sebagai Pemberi Anugrah:
Mantram:
Om anugraha manohara,
Devadattānugrahaka,
arcanam sarva pūjanam,
namah sarvānugrahaka,
deva devi mahāsiddhi,
yajnānga nirmalātmaka,
laksmī siddhiśca dìrghāyuh,
nirvighna sukha vŕddhiśca.
Sarana: kawangen/bunga
Sembah Puyung / tangan kosong
Mantram:
Om Deva sukûma paramàcintyàya nama svàhà
Catatan: Mantram Om Santih Santih Santih Om(dihapus karena tidak ada dalam ketetapan Mahasabha dan merupakan doa di akhir proses persembahyangan (paramaúàntih).
Teks Puja Yoga :
Gayatri Mantra
Om Bhūr bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo nah pracodayāt.
Teks Mrtyunjaya Mantra
Om Asato ma Sad Gamaya
Tamaso ma jyotir Gamaya
Mrtyor ma amrtham Gamaya
Maha Mrtyuňjaya Mantra
Om Trayambhakam yajāmahe
Sugandhim pusti vardhanam
Urvārukamiva bhandhanāt
Mrtyor muksīya māmrtāt
Terjemahan : Kami memuja Rudra (Trayambhaka) yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak makanan. Semoga Ia melepaskan kami, seperti buah mentimun dari batangnya, dari kematian bukan dari kekekalan.
4. Mantram Guru
Om Guru Brahma Guru Visnu
Guru Deva Mahesvara
Guru sadsat Parambrahma
Tasvestri guravenama
LAMPIRAN III : GERAKAN YOGA ASANA JAMBORE PASRAMAN TINGKAT NASIONAL V TAHUN 2019 DI PROPINSI BALI
SURYA NAMASKARA
Pranamasana (sikap berdoa atau sembahyang)
Mantra :Om mitraya namah
Uttanasana (sikap kedua lengan terangkat)
Mantra :Om Ravaye namah
Padahastasana (sikap tangan sampai kaki)
Mantra :Om suryaya namah
Asva sancalanasana (sikap menunggang kuda)
Mantra :Om bhanave namah
Parvatasana (sikap gunung)
Mantra :Om khagaya namah
Astangga Namaskara (pemberian hormat dengan delapan anggota badan)
Mantra :Om pusne namah
Bhujanggasana (sikap ular kobra)
Mantra :Om hiranya garbhaya namah
Parvatasana (sikap gunung)
Mantra :Om maricaye namah
Asvasancalanasana (sikap menunggang kuda)
Mantra :Om adityaya namah
Padahastasana (sikap tangan sampai kaki)
Mantra :Om savitre namah
Hasta uttanasana (sikap kedua lengan terangkat)
Mantra :Om arkaya namah
Pranamasana (sikap berdoa atau sembahyang)
Mantra :Om bhaskaraya namah
CANDRA NAMASKARA
Pranamasana
Mantram : “Om Candra Kirana Dewi Ya Namah”
Uttanasana
Mantram : “Om Ratih Dewi Ya Namah”
Padahastasana
Gambar : 3
Mantram : “Om Lomawati Dewi Ya Namah”
Malasana
Mantram : “Om Kumari Dewi Ya Namah”
Ardhacandrasana
Mantram : “Om Bimba Dharani Dewi Ya Namah”
Aswasancalanasana
Gambar : 6
Mantram : “Om Rekhawati Dewi Ya Namah”
Ardha Ustrasana
Mantram : “Om Hutawahini Dewi Ya Namah”
Sasangkasana
Gambar : 8
Mantram : “Om Kumuda Dewi Ya Namah”
Bhujanggasana
Mantram : “Om Satya Wahini Dewi Ya Namah”
Sasangkasana
Mantram : “Om Yuwati Dewi Ya Namah”
Ardha Ustrasana
Mantram : “Om Kresna Dewi Ya Namah”
Aswasancalana
Mantram : “Om Rasasukisma Dewi Ya Namah”
Ardhacandrasana
Mantram : “Om Udaya Dewi Ya Namah”
Malasana
Mantram : “Om Asmara Dewi Ya Namah”
Padahastasana
Mantram : “Om Sankini Dewi Ya Namah”
Uttanasana
Mantram : “Om Gomayika Dewi Ya Namah”
Pranamasana
Mantram : “Om Warnamayi Dewi Ya Namah
LAGU – LAGU
JAMBORE PASRAMAN INDONESIA
JAMBORE PASRAMAN INDONESIA
KAMI PUTRA PUTRI HARAPAN BANGSA
MENEGAKKAN DHARMA , BERLAKSANA SUSILA
MENJADI INSAN YANG BERGUNA
MOKSARTHAM JAGADHITA
ITU TUJUAN AGAMA KITA
JALIN PERSAHABATAN, WUJUDKAN PERDAMAIAN
UMAT HINDU JAYA SELALU
DESAK SRI A
TRI KAYA PARISUDHA
( Irama di pucuk pohon cemara )
TRI KAYA PARISUDHA
ITULAH PEDOMAN HIDUPKU
BERPIKIR YANG BENAR, BERKATA YANG BENAR
BERBUAT PUN YANG BENAR
TRI KAYA PARISUDHA , TRI KAYA PARISUDHA
ITULAH PEDOMAN HIDUPKU
SUTRESNA
“SRADDHA”
(BALONKU)
SRADAKU ADA LIMA
INTINYA BRAHMAN-ATMAN
DITAMBAH KARMA PHALA
PUNARBHAWA DAN MOKSA
AYOLAH KAWAN SEDHARMA
INGAT INGAT SELALU
JANGAN SAMPAI TERLUPA
INTI AJARAN DHARMA
SUTRESNA
“IDENTITAS KU”
(LIHAT KEBUNKU)
5 5 3 5 1 5 3 5 4 3 2
HINDU AGAMAKU, MENYEMBAH HYANG WIDHI
4 4 2 4 7 6 5 6 5 4 3
SUMBER AJARANKU, KITAB SUCI WEDA
5 5 3 5 1 3 3 3 4 5 6
KEYAKINANKU, AKAN PANCA SRADHA
6 6 6 7 1 5 3 5 4 3 2 1
SETIAP HARI, SEMBAHYANG TRI SANDHYA
SUTRESNA
“SEMBAHYANG KE PURA”
(NAIK KERETA HARI MINGGU)
5 1 1 1 3 5 5 5 3 6 6 6 3 5
PURNAMA TILEM, UMAT HINDU, DATANG KE PURA
5 1 1 1 3 5 5 5 3 4 5 6 3 2
BERPAKAIAN BERSIH SERTA BAWA PERSEMBAHAN,
5 2 2 2 3 4 4 4 2 5 5 4 3 2
PUN TAK LUPA MENJAGA KESUCIAN DI HATI
5 2 2 2 3 4 4 4 2 5 4 3 2 1
MEMBAWA BUNGA, DUPA, AIR, DAN SEBAGAINYA
1 3 5 3 1 3 5 3 1 3 5 3 2
OM NAMO NAMAH, NAMO NAMAH, NAMO NAMAH
2 6 4 6 2 6 4 6 2 ...... 2 3 5 6 7 1
OM NAMO NAMAH, NAMO NAMAH, ...... OM NAMAH SIWAYA
SUTRESNA
“WEDA”
(KE PUNCAK GUNUNG)
5 1 1 1 2 3 3 2 1 4 3 2 7 1 2 1
MARI KAWAN, UMAT SEDHARMA, PEGANG AJARAN WEDA
5 1 1 1 2 3 3 2 1 4 3 2 7 1 2 1
SEJAK AWAL, HINGGA SEKARANG, PASTILAH AKAN KEKAL
5 6 6 6 4 6 5 5 5 3 5 5 4 2 3 4 3 4 5
MENJAGA ARAH, HIDUP MANUSIA, MENUJU BAHAGIA HA HA HA
5 6 6 6 4 6 5 5 5 3 5 5 4 2 3 2 1
MANGAWAL DHARMA, AMANAT SUCI, HIDUP KITA SEMUA
SUTRESNA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar